Rabu, 09 Februari 2011

KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)


Kewirausahaan merujuk pada pribadi yang mulia, yang mampu berdiri diatas kemampuan sendiri, yang mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, serta mampu menerapkan tujuan yang dicapai atau dasar pertimbangannya sendiri.
Wirausahawan bukanlah sekedar pedagang, namun jadi lebih dalam dari maknanya, yaitu yang berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri yang tujuannnya adalah untuk mempersiapkan tiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia yang kehadirannya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam dan kehidupan. Latar belakang seseorang untuk menekuni dunia usaha terdiri dari dua faktor yaitu:
a.       faktor internal : Faktor internal sebagai pendorong minat berwirausaha antara lain karena adanya kebutuhan akan pendapatan, harga diri, dan perasaan senang.

b.       faktor external: Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain: lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang pendidikan/ pengetahuan.
Nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
1. Percaya Diri (Self Confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah memahami diri sendiri. Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rokhaninya. Ciri kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil, tidak gampang tersinggung.
2. Berorientasi Tugas Dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise.  
Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan halal.
3. Keberanian Mengambil Risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengandung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c. Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
4. Kepemimpinan. Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5. Berorientasi Ke Masa Depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a.    Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik
b. Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
4. KECERDASAN EMOSI / EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar bebas stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdo’a. Keterampilan emosional adalah meta-ability, menentukan seberapa baik kita mampu menggunakan keterampilan-keterampilan lain maupun yang kita miliki termasuk intelektual yang belum terasah.
EQ mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesan pribadi dan profesional. Definisi dasar kecerdasan emosi dan memperluas kemampuan ini menjadi lima, diantaranya :
1. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Kesadaran diri, mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi, merupakan dasar kecerdasan emosi. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih tentang perasaannya adalah pilot yang handal bagi kehidupan mereka karena memiliki kepekaan yang lebih tinggi akan perasaan mereka yang sesungguhnya atas pengambilan keputusan masalah-masalah pribadi, mulai dari masalah siapa yang akan dinikahi sampai ke pekerjaan apa yang akan diambil.
2. Pengaturan Diri (Self Regulation)
Menangani perasaan agar dapat diungkapkan dengan tepat merupakan kecakapan yang bergantung kesadaran diri. Orang yang buruk kemampuannya akan terus-menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar bangkit lagi dengan cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam hidup. Pengaturan Diri dibagi menjadi: Kendali diri, Dapat dipercaya, Kehati-hatian, Adaptabilitas, Inovasi.
3. Memotivasi Diri Sendiri (Motivation)
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi dan menguasai diri sendiri dan untuk berkreasi. Menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, adalah landasan keberhasilan dalam usaha. Orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang dikerjakan. Motivasi dibagi menjadi: Dorongan prestasi, Komitmen, Inisiatif, Optimisme.

4. Mengenali Emosi Orang Lain (Empathy)
Empati merupakan kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran emosional. Empati merupakan keterampilan bergaul dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
5. Keterampilan Sosial (Social Skills)
Seni membina hubungan merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi. Orang yang hebat dalam keterampilan ini sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Enterpreneur yang memiliki kecerdasan emosi optimal lebih berpeluang mencapai puncak keberhasilannya. Karena seorang enterpreneur yang memiliki kecerdasan emosi optimal akan tetap menganggap bahwa krisis adalah peluang. Enterpreneur harus tetap jeli dalam memanfaatkan emosinya. Sebaliknya, jika seseorang secara intelektual cerdas kebanyakan bukanlah seorang enterpreneur yang berhasil dalam bisnis dan kehidupan pribadinya.

KONSEP 10 D DARI BYGRAVE
· Dream. Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan   
  bisnisnya dan yang penting dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impian.
· Decisiveness. Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Kecepatan dan ketepatan
  mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
· Doers. Seorang wirausaha tidak mau menunda – nunda kesempatan yang dapat di manfaatkan.
· Determination. Seorang wirausaha dalam melaksanakan kegiatannya memiliki rasa tanggung jawab tinggi
  dan tidak mau menyerah, walaupun dihadapkan pada rintangan yang sulit diatasi.
· Dedication. Dedikasi seorang wirausahawan sangat tinggi, semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
  semata – mata untuk kegiatan bisnisnya.
· Devotion. Berarti kegemaran atau kegila – gilaan. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan
  yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya, karena seorang wirausahawan akan
  mencintai pekerjaan bisnisnya.
· Details. Seorang wirausahawan akan selalu memperhatikan faktor kritis. Dia tidak mengabaikan faktor kecil
  tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
· Destiny. Wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
· Dollars. Wirausahawan tidak sangat mengutamakan kekayaan, motivasinya bukan memperoleh uang, akan
  tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya.
· Distribute. Seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang
  kepercayannya, yaitu orang  yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bisnis.
KEPRIBADIAN WIRAUSAHA
Hasil studi menyimpulkan adanya sifat-sifat umum wirausaha:
1.         Sifat instrumental, yaitu tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha maupun yang berkaitan dengan perbaikan kerja
2.         Sifat prestatif, yaitu selalu berusaha memperbaiki prestasi, mempergunakan umpan balik, menyenangi tantangan dan berupaya agar hasil kerjanya selalu lebih baik dari sebelumnya
3.         Sifat keluwesan bergaul, yaitu selalu aktif bergaul dengan siapa saja, membina kenalan baru.
4.         Sifat kerja keras, yaitu berusaha selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak pernah berpangku tangan, mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerjaan, dan memiliki tenaga untuk terlibat terus menerus dalam kerja.
5.         Sifat keyakinan diri, yaitu dalam segala kegiatannya penuh optimism bahwa usahanya akan berhasil. Langsung terlibat dalam kegiatan konkrit, jarang terlihat ragu-ragu.
6.         Sifat pengambil resiko yang diperhitungkan, yaitu tidak khawatir akan menghadapi situasi yang tidak pasti di mana usahanya belum tentu membuahkan keberhasilan. Dia berani mengambil resiko kegagalan dan selalu antisipatif terhadap kemungkinan kegagalan.
7.         Sifat swa-kendali, menentukan apa yang harus dilakukan dan bertanggung jawab terhadap diri
8.         Sifat inovatif. Selalu bekerja keras mencari cara baru untuk memperbaiki kinerjanya. Terbuka untuk gagasan, pandangan, penemuan-penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Tidak terpaku pada masa lalu, gagasan-gagasan lama, tetapi berpandangan ke depan dan mencari ide-ide baru.
9.         Sifat mandiri, yaitu apa yang dilakukan merupakan tanggung jawab pribadi. Keberhasilan / kegagalan dikaitkan dengan tindakan-tindakan pribadinya.
SIFAT-SIFAT UNGGUL WIRAUSAHA
Dari 19 sifat penting wirausaha tersebut dikelompokkan menjadi 6 sifat unggul dari wirausaha:
1.     Percaya diri, terdiri atas sifat yakin, mandiri, individualitas, optimisme, kepemimpinan, dan dinamis.
2.     Originalitas, terdiri atas sifat inovatif, kreatif, mampu mengatasi masalah baru, inisiatif, mampu mengerjakan banyak hal dengan baik, dan memiliki pengetahuan.
3.     Berorientasi manusia, terdiri atas sifat suka bergaul, fleksibel, responsif terhadap saran /kritik.
4. Berorientasi Hasil Kerja, terdiri atas sifat ingin berprestasi, berorientasi keuntungan, teguh, tekun, determinasi, kerja keras, penuh semangat dan penuh energi.
5.  Berorientasi Masa Depan, terdiri atas sifat pandangan ke depan, dan ketajaman persepsi.
6.  Berani Ambil Resiko, terdiri atas sifat mampu ambil resiko, suka tantangan.
CIRI WIRAUSAHA BERHASIL
Ketika seorang telah memasuki dunia usaha, faktor kepribadian juga tetap memegang peranan sebagai pendorong keberhasilan wirausaha. Ada 9 ciri wirausaha berhasil, dibagi ke tiga kategori:
1. Ciri proaktif, yaitu inisiatif yang tinggi dan asertif
2. Ciri orientasi prestasi, yaitu melihat kesempatan/peluang dan bertindak langsung, orientasi     
    efisiensi, menekankan pekerjaan dengan kualitas tinggi, perencanaan yang sistematis, dan 
    melakukan monitoring
3. Ciri komitmen, yaitu komitmen tinggi terhadap pekerjaan, dan menyadari pentingnya hubungan
    bisnis yang mendasar.     
TIPE KEPRIBADIAN WIRAUSAHA
Tipe kepribadian wirausaha dikaitkan dengan kemungkinan keberhasilan mengelola usaha.
1. Tipe Personal Achiever, mereka memiliki ciri-ciri wirausaha sebagai berikut :
a. memiliki kebutuhan berprestasi
b. memiliki kebutuhan akan umpan balik
c. memiliki kebutuhan perencanaan dan penetapan tujuan
d. memiliki inisiatif pribadi yang kuat
e. memiliki komitmen pribadi yang kuat untuk organisasi
f. percaya bahwa satu orang dapat memainkan peran penting
g. percaya bahwa pekerjaan seharusnya dituntun oleh tujuan pribadi bukan oleh hal lain
2. Tipe Supersalesperson, mereka memiliki ciri ciri-ciri wirausaha sebagai berikut :
a. memiliki kemampuan memahami dan mengerti orang lain
b. memiliki keinginan untuk membantu orang lain
c. percaya bahwa proses-proses sosial sangat penting
d. kebutuhan memiliki hubungan positif yang kuat dengan orang lain
e. percaya bahwa bagian penjualan sangat penting untuk melaksanakan strategi perusahaan
3. Tipe Real Managers, mereka memiliki ciri-ciri wirausaha sebagai berikut :
a. keinginan untuk menjadi pemimpin perusahaan
b. ketegasan
c. sikap positif terhadap pemimpin
d. keinginan untuk bersaing
e. keinginan berkuasa
f. keinginan untuk menonjol di antara orang lain             

4. Tipe Expert Idea Generator, mereka memiliki ciri-ciri wirausaha sebagai berikut :
a. keinginan untuk melakukan inovasi
b. menyukai gagasan-gagasan
c. percata bahwa pengembangan produk baru Sangay penting untuk menjalankan strategi  
    organisasi
d. inteligensi yang tinggi
e. ingin menghindari resiko dalam arti sifat kehati-hatian
Tipe kepribadian menentukan bidang usaha apa yang akan membawanya pada keberhasilan.
1.     Tipe Personal Achiever, akan sukses bila terus menerus menghadapi rintangan dan menghadapi krisis, dalam menghadapi segala hal berusaha sedapat mungkin bersikap positif
2.     Tipe Supersalesperson, mereka akan berhasil kalau memanfaatkan banyak waktunya untuk menjual dan minta orang lain mengelola bisnisnya
3.     Tipe Real Managers, mereka akan berhasil kalau memulai usaha baru dan mengelola sendiri.
4.     Tipe Expert Idea Generator, mereka berhasil kalau terjun ke bisnis dengan teknologi tinggi
5.      
Ada empat hal yang harus menjadi perhatian :
1.       To dream the impossible dream. Milikilah keberanian untuk bermimpi tentang kehidupan yang lebih baik. Ingat, mimpi, cita-cita dan sejenisnya adalah pompa yang membuat kehidupan berdenyut penuh semangat.
2.       The power of consistency. Lihatlah air yang menetesi batu yang sama terus menerus, ternyata berbekas juga kan. Demikian juga dengan keberhasilan dan kemajuan.
3.       Bermain-main dengan ide. Tidak ada yang tidak mungkin bagi manusia yang berani bermain dengan ide. Lebih-lebih bila ditambah dengankeberanian untuk melaksanakannya.
4.       Banjiri diri anda dengan dunia yang penuh kemungkinan-kemungkinan. Ia bisa dilakukan dengan membaca, melihat, mencoba, dan positive self talk.
Keyakinan diri, kemauan yang kuat, motivasi sukses dapat dibangun dengan merenungi kalimat ini:
• Hari ini aku bekerja di tempat orang
• Besok lusa orang bekerja di tempat aku
• Hari ini aku diperintah
• Besok lusa aku memerintah
MILIKI 8 KEBIASAAN MANUSIA EFEKTIF
1. proaktif, bukan menunggu
2. Berorientasi pada tujuan
3. Bekerja berdasarkan prioritas
4. Berpikir ‘win-win’ (integritas, dewasa, positif)
5. ‘Give And Receive’ bukan ‘Take And Give’
6. Bersinergi, bekerjasama
7. Selalu melakukan perbaikan diri
8. Menggunakan energi spiritual
MILIKI ETOS KERJA SUKSES
1. Sanggup bekerja benar           =  Kerja itu suci, kerja sebagai panggilan.
2. Sanggup bekerja keras            =  Kerja itu sehat, kerja sebagai aktualisasi diri.
3. Sanggup bekerja tulus            =  Kerja itu rahmat, kerja sebagai tanda terima kasih/syukur.
4. Sanggup bekerja tuntas           =  Kerja itu amanah, kerja merupakan tanggung jawabku.
5. Sanggup bekerja kreatif          =  Kerja itu seni, kerja sebagai kesukaan.
6. Sanggup bekerja serius           =  Kerja itu ibadah, kerja sebagai pengabdian.
7. Sanggup bekerja sempurna      =  Kerja itu mulia, kerja merupakan sebuah pelayanan.
8. Sanggup bekerja unggul         =  Kerja itu kehormatan, kerja sebagai kewajiban.
Berpikir Seperti Orang Kaya Berpikir
Semua bermula dari pikiran kita. Orang kaya mengisi otak mereka dengan pikiran, kata-kata, dan citra kemakmuran, pengaruh, kesuksesan, produktivitas, dan pemecahan masalah di pasar. Mereka membaca buku dan majalah yang bercerita tentang orang kaya lainnya dan mengilustrasikan hasil dari penciptaan kekayaan. Mereka berpikir tentang rumah  megah, mobil yang bagus, pakaian yang indah, dan liburan. Mereka terus berharap untuk menikmati hal menyenangkan itu sebagai hasil atas usaha mereka.
Cari tahu apa yang mereka baca bicarakan, pikirkan, tuliskan. Temukan bagaimana cara mereka menghabiskan waktu dan kemudian lakukan hal yang sama seperti yang dilakukan orang-orang kaya.  Tanamlah di dalam kebun pikiran Anda hal-hal yang ingin Anda lihat tumbuh di dunia sekitar Anda.
Bersiap Untuk Perjalanan Panjang, No Short Cut
Orang kaya percaya pada hukum akumulasi. Hukum akumulasi: segala sesuatu yang hebat dan berharga dalam hidup manusia adalah akumulasi dari ratusan bahkan ribuan usaha dan pengorbanan kecil yang hanya dihargai dan dilihat oleh segelintir orang. Sukses yang bertahan lama merupakan hasil akumulasi dari waktu yang tak sedikit. Ada tiga bidang di mana hukum akumulasi penting bagi kesuksesan finansial: Pengetahuan, Uang, dan Pengalaman.
Pengetahuan adalah Kekuatan
Pengetahuan adalah kekuatan dan kunci dalam memberikan pengungkit yang anda butuhkan untuk menggandakan berbagai peluang Anda. Siapapun yang memiliki dasar pengetahuan yang banyak, dia telah menginvestasikan ribuan jam untuk membangun perpustakaan mental dengan satu ide setiap kalinya. Sebagai hasil kumulatif dari tahun-tahun belajar dan bertumbuh itu, si individu menjadil ahli dalam suatu bidang dan dapat memperoleh penghasilan dan gaji besar dibanding mereka yang tidak memiliki pengetahuan . Inilah alasan mengapa 20% orang teratas di bidangnya memperoleh penghasilan 80% uang dalam bidang tersebut. Mereka tahu lebih banyak dibanding pesaing mereka.
Hematlah Uang Anda
Semua keberuntungan besar merupakan akumulasi dari ratusan dan ribuan jumlah uang yang kecil. Orang-orang kaya jarang memulai dengan terobosan finansial yang besar atau mendapatkan jackpot, meskipun itu yang dikejar banyak orang pada usia 20-an sampai dengan 30-an. Sebaliknya orang-orang kaya dan makmur memperbanyak dan mengakumulasi pelan-pelan pada awalnya, satu langkah setiap kali, dan hanya mendatangi orang-orang istimewa yang menunjukkan kemampuan untuk mendapatkan dan mempertahankannya.
Tempat di mana anda memulai perjalanan menuju kekayaan adalah tempat di mana anda berada sekarang. Jika anda tidak dapat mendisiplinkan diri untuk hidup hemat dan mulai menabung uang anda mulai dari sekarang. Maka Anda tidak dapat berharap untuk mengembangkan kualitas itu nanti. Jika anda mencari rumusan sederhana bagi kesuksesan finansial maka bunyi rumusan sederhana itu adalah: “Belanjakan lebih sedikit daripada yang Anda dapatkan”.
Kotori Tangan Anda
Orang sukses dan kaya dalam berbagai bidang hampir selalu orang yang memiliki lebih banyak pengalaman di bidang tertentu dibandingkan orang kebanyakan. Dan tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman.
Sebuah kisah nyata dari 2 orang saudara kandung. Sang kakak selesai SLTA melanjutkan studi ke perguruan tinggi sedangkan adiknya memilih langsung bekerja setamat SLTA sebelum akhirnya melanjutkan sekolah walaupun harus kelas malam. Sepuluh tahun kemudian ketika mereka bertemu lagi, sang kakak yang lulusan dari universitas negeri terkemuka tidak mampu melampaui penghasilan adik yang menang dalam hal pengalaman dan menjadi ahli setelah 10 tahun mengakumulasi pengalamannya. Para ahli sepakat, dibutuhkan 5-7 tahun pengalaman dengan jam terbang 10.000 jam pengalaman untuk membuat orang ahli dalam bidang apa pun. Dan satu-satunya cara untuk mendapatkan pengalaman itu adalah dengan bersedia gagal, melalui coba dan salah, lalu kemudian belajar dari pengalaman itu.
Musuh terbesar dari pencapaian tingkat keahlian dan imbalan besar yang mengiringinya adalah “zona nyaman”. Sebagian besar orang begitu nyaman di tingkat kinerja dan pencapaian yang rendah sehingga sangat takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda. Namun kenyataannya, sampai anda keluar dari zona nyaman dan melakukan serangkaian kesalahan demi kesalahan untuk mendapatkan pengalaman yang membuat anda sukses, tidaklah mungkin bagi Anda untuk bertumbuh yang memampukan Anda membuat uang lebih banyak. Anda menjadi sukses hanya dengan mengambil resiko tidak adanya jaminan untuk sukses.
Hal ini berlaku bagi Anda pada segala jenis pekerjaan baik yang bekerja pada sebuah perusahaan lain, perusahaan sendiri, maupun jika Anda adalah profesional (self employement).
Menjadi kaya adalah keinginan semua orang tetapi sedikit sekali orang yang pada akhirnya menjadi kaya. Masih ingat statistik yang tak terbantahkan? Hanya ada 5% saja dari populasi yang pada masa pensiunnya yang sungguh-sungguh kaya atau paling sedikit hidup mandiri secara keuangan (financially independent).
Faktor LUCK
Pernah dengar ungkapan beberapa orang yang mengatakan bahwa orang itu beruntung. Benarkah faktor LUCK menjadi kunci?Jawabnya “Ya” kalau LUCK diartikan sebagai berikut yang dikonfirmasi oleh orang kaya. Mari kita bedah faktor LUCK agar berpihak pada kita.
L=Location
Orang yang beruntung adalah orang yang berada di lokasi yang tepat pada saat yang tepat. Ada banyak contoh sehingga saya akan memberikan beberapa contoh saja. Misal Anda mengunjungi teman Anda ke rumahnya kebetulan teman Anda tersebut sedang kedatangan tamu sehingga Anda bisa berkenalan. Dari perkenalan tersebut Anda menjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan.Seandainya Anda tidak berada di lokasi rumah teman anda maka anda tidak akan bertemu dengan rekan baru yang kemudian menjadi rekan bisnis Anda.
U=Understanding
Ada kalanya meski kita berada di lokasi yang tepat tetapi tiadanya pengertian akan peluang yang bisa dijalin maka tidak akan mendatangkan kebaikan bagi kita.
C=Connection
Koneksi, nah ini lebih gampang dimengerti bukan? Bahkan ada yang bilang bahwa kita butuh koneksi untuk segala hal. Dengan Anda mengunjungi teman Anda maka Anda terkoneksi dengan rekan baru yang kemudian menjadi rekan bisnis baru Anda.
K=Knolewdge
Dibutuhkan pengetahuan untuk dapat memanfaatkan peluang di depan mata.Nah kalau LUCK adalah hal-hal di atas maka hal itu bisa dikonfirmasikan bahwa Anda memang butuh LUCK. Tetapi jika Luck yang anda maksud adalah keberuntungan dengan tanpa melakukan sesuatu maka tidak ada garansi anda akan berakhir dengan kondisi kaya atau mandiri secara keuangan. Ada fakta bahwa seseorang yang memenangkan undian dianggap orang yang beruntung tetapi pada akhirnya kembali miskin.
Dua Hal yang Mengubah Hidup Orang
Pernah dikatakan oleh beberapa ahli yang mempelajari kenapa seseorang bida memperbaiki kulaitas hidupnya sehingga menjadi sukses, ternyata ada 2 faktor penting yang ada kaitannya dengan point LUCK di atas.Pertama buku apa yang dibacanya. Kedua, dengan siapa dia bergaul. Nah bukankah ini adalah Knowledge dan Connection.
Besarnya penghasilan seseorang tidak akan lebih besar daripada rata-rata penghasilan lingkaran dalamnya (orang-orang terdekatnya). Jadi berhati-hatilah dalam memilih teman untuk bergaul. Jika teman anda orang yang pesimis dan memiliki konsep yang salah tentang uang maka jauhi dia karena mungkin Anda akan tertular konsep yang salah juga. Ingat bahwa di sekitar kita ada 95% orang yang kondisi keuangannya tidak sehat. Bukankah anda tidak mau jika keuangan anda hanya sama dengan kelompok ini bukan?
You Are Lucky
Kesempatan membaca tulisan ini tidak lain adalah LUCK Anda. Anda berada di lokasi yang tepat sehingga Anda terkoneksi dengan orang yang memungkinkan Anda mendapatkan seri tulisan ini. Membaca tulisan ini membuka pintu pengertian dan menjadi sumber pengetahuan bagi Anda yang bila ditindaklanjuti dengan tepat akan menggiring Anda ke sasaran keuangan Anda, kaya atau paling sedikit menjadi manusia yang bebas merdeka secara finansial.
Ingin Saja Tidak Cukup
Formula untuk menjadi kaya telah diartikan dengan dua cara ekstrim yang sangat berbeda yaitu pertama, perasaan pesimis yang berlebihan. Paham ini dikarenakan ketidakmampuan lantas mengatakan bahwa kita harus membumi. Terlampau melihat ke atas mengakibatkan kita tidak menginjak bumi. Demikian kira-kira alasan dari mereka yang melihat hidup secara pesimis. Terhadap kelompok pertama ini saya hanya bisa mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. Apa yang kita debat adalah apa yang kita dapatkan. Kedua, kelompok yang sangat antusias bahkan berlebihan. Kelompok ini percaya bahwa orang bisa kaya. Sayangnya kelompok ini menganut prinsip instan. Ingin kaya tapi sayangnya dengan cara-cara cepat dan biasanya tidak realisitis. Nah, kelompok kedua ini justru menjadi sasaran empuk dari perusahaan maupun individu untuk dimanfaatkan dalam arti negatif.
Jebakan Terbuka Maupun Tertutup
Fakta menyedihkan adalah beberapa iklan yang muncul diharian terkemuka yang akhir-akhir ini menawarkan Seminar Gratis dalam berbagai bentuk mulai dari menggunakan media internet, saham, option. Belum lagi yang bergerilya menggunakan metode viral marketing atau metode MLM. Ini adalah jebakan terbuka. Secara sukarela hadir dalam free seminar tersebut kemudian terjebak, sehingga mereka berebut  mendaftarkan diri untuk mengetahui cara cepat menjadi kaya.
Seolah-olah seminar yang ditawarkan adalah mangajarkan bagaimana kedua orang tersebut bisa kaya raya. Yang terjadi adalah mereka menjual. Tidak salah dengan mimpi. Itu bagus, tapi mimpi itu harusnya diraih dengan cara yang tepat. Warren Buffet menggunakan strategi yang tepat dalam berinvestasi. Dia menerapkan perspektif jangka panjang. Dia bahkan tidak tinggal di keramaian Wall Street, melainkan bersabar menantikan uangnya tumbuh. Bill Gates juga tidak kaya mendadak dan tidak berspekulasi dalam hidupnya dengan cara instan.
Menjadi Kaya adalah Hal Sederhana
Betul, menjadi kaya adalah hal sederhana dan dapat dilakukan oleh siapapun. Saya sampaikan untuk menjadi kaya membutuhkan LUCK. Kedua, ada dua hal yang menentukan masa depan kita. Satu, buku apa yang kita baca dan dua, dengan siapa kita bergaul.
Dari faktor LUCK dan buku serta dengan siapa saya bergaul dapat disimpulkan hanya ada 3 cara sederhana untuk menjadi kaya. Sebelum saya sampaikan hal tersebut saya ingin mengajak Anda semua untuk mempersiapkan diri sebelum menggunakan 3 cara sederhana tersebut.
1. Anda harus mendefiniskan ukuran kaya. Satu dan lain orang berbeda. Ada yang merasa kaya jika memiliki 5 milyar ada juga yang merasa cukup jika memiliki 1 Milyar. Jika bingung ada cara yang sederhana. Untuk hidup layak di masa depan, berapakah biaya hidupnya?. Di dalamnya harus mencakup sandang, pangan, papan, rekreasi, sosial dan lain sebagainya yang anda anggap perlu.
2. Hitung semua potensi penghasilan yang masih mungkin anda peroleh di masa depan.
3. Hitung berapa lama Anda akan menikmati itu semua. Ini penting. Jika anda salah hitung maka Anda akan kehabisan uang sebelum waktunya. Jangan anggap remeh usia anda. Dengan kemajuan teknologi dan membaiknya kesadaran akan hidup sehat maka harapan hidup semakin panjang.
4. Setelah semua di atas diperoleh maka kita harus melakukan perhitungan yang benar. Semua angka-angka di atas harus di-future value kan. Digunakan ukuran di masa depan. Artinya kita harus tahu akan menjadi berapakan uang kita di masa depan.
5. Setelah poin nomor 4 di atas di peroleh barulah kita bisa menyusun rencana tindakan untuk mewujudkan keinginan kita tersebut.
Empat Langkah Sederhana Menuju Kaya :
1.Saving (Menabung)
Yang dimaksud adalah rekening khusus di mana anda menyimpan uang anda di rekening tanpa pernah Anda utak-atik maka itu adalah tindakan menabung (saving).
Tetapi jika hanya punya 1 rekening di mana gaji ditransfer ke rekening tersebut, kemudian anda ambil setiap saat Anda butuh, walaupun itu anda simpan di bank, maka tindakan itu bukan tindakan “saving” yang saya maksud. Itu adalah tindakan parkir uang. Seperti layaknya parkir, ada di sana untuk sementara dan tanpa disadari di akhir bulan hanya tersisa sedikit dari yang diperoleh setiap bulannya.
Saving adalah tindakan mengeluarkan sebagian dari penghasilan Anda, entah itu 10%, 15% atau bahkan 30% dan menyetorkannya ke rekening khusus yaitu rekening tabungan (saving) Anda. Rekening ini tidak boleh anda ganggu walau apa pun yang terjadi. Ini bukan rekening darurat melainkan rekening anda di masa depan.
2.Multiply (Lipatgandakan)
Musuh pertama dari uang yang kita tabung adalah “inflasi”. Untuk negara berkembang seperti Indonesia inflasi merupakan musuh utama dari nilai uang. Apa yang dimaksud dengan inflasi? Untuk memperjelas tentang inflasi di atas saya akan gunakan contoh sederhana berikut. Lima tahun lalu harga minyak per liter Rp 1.700,- hari ini harga minyak menjadi Rp 5.100,-/liter. Nilai uang kita turun sehingga dengan jumlah sama kita tidak bisa membeli jumlah barang yang sama.
Jika angka inflasi di atas tingkat bunga dari simpanan (tabungan) yang Anda peroleh dari bank di mana Anda menabung maka sama artinya nilai uang anda tidak tumbuh. Contoh: tingkat inflasi adalah 9% per tahun, bunga yang Anda peroleh dari bank di mana Anda menabung 6%, maka sama saja nilai uang Anda susut 3%. Terlihat tumbuh namun sesungguhnya turun. Secara nilai yang Anda lihat angkanya tumbuh, tetapi sesungguhnya menyusut tanpa Anda sadari.
Karena itu langkah pertama, menabung, tidak cukup ketika inflasi. Menabung saja tidak cukup manakala tingkat pengembalian dari bunga tabungan kita tidak melebihi angka inflasi. Ini dikenal juga dengan kata investasi. Ketika kita berinvestasi maka motif utamanya adalah memperoleh tingkat pengambalian yang lebih tinggi dari angka inflasi.
Problem berikutnya adalah mendapatkan lembaga yang tidak saja credible tetapi juga memiliki capability. Artinya kita harus memilih lembaga yang bisa dipercaya. Lembaga yang memiliki posisi keuangan yang kuat dan teruji oleh jaman. Lembaga itu juga memiliki kemampuan memberikan tingkat pengembalian yang sudah terbukti dan memiliki track record yang bagus.
Peringatan: Langkah multiply ini hendaknya mengindahkan masukan. Tidak ada langkah pintas dan anda harus senantiasa berpikir dalam perspektif jangka panjang.
3. Protection (Perlindungan)
Memiliki proteksi adalah bagian erat dalam proses menyiapkan dan memastikan keuangan di masa depan. Saya berikan dua ilustrasi. Seandainya seseorang sudah melakukan langkah pertama (saving) dan kedua (multiply). Tiap bulan ia menabung Rp 1 juta. Setelah 3 tahun terkumpul pokok Rp 36 juta setelah diinvestasikan tergantung dari tingkat pengembalian dari hasil investasi mungkin saja uangnya sudah menjadi 40 atau mungkin 45 juta.
Jika terjadi sesuatu, misalkan ia menderita penyakit, kita tahu untuk mendapatkan perawatan yang baik butuh puluhan bahkan ratusan juta. Maka uang yang sudah ditabung bisa lenyap begitu saja untuk melakukan pengobatan,
Atau jika seseorang pencari nafkah utama dalam sebuah keluarga karena satu dan lain hal meninggal dunia dini di mana anak-anak masih kecil, apakah dana yang terkumpul selama ini melalui langkah pertama dan kedua akan cukup untuk menyediakan standar hidup layak bagi keluarga yang ditinggalkan. Bagaimana dengan rencana pendidikan seperti yang direncanakan bagi anak-anak?
Bagi sebuah keluarga, seberapa baiknya pun seseorang melakukan langkah "saving dan investasi", jika terjadi satu saja peristiwa entah itu sakit berat atau meninggal dunia karena berbagai sebab dapat merusak masa depan keluarga tersebut. Banyak kasus berujung pada perubahan hidup sebuah keluarga. Mereka yang tadinya hidup berkecukupan dan dalam perjalanan menyiapkan masa depannya bisa mengalami perubahan hidup yang tak terduga. Beberapa poin dalam langkah ini adalah:
· Dalam banyak kasus kita tidak bisa melindungi diri kita sendiri karena itu Anda harus memiliki proteksi.
· Salah satu ciri dari proteksi dibanding barang dan jasa lainnya adalah, anda harus memilikinya sebelum anda membutuhkannya karena ketika anda membutuhkannya maka perusahaan penyedia proteksi tidak akan mau menyediakannya.
· Memiliki proteksi saat ini bukan lagi merupakan biaya seluruhnya karena beberapa produk asuransi yang juga adalah produk investasi. Jika tidak terjadi sesuatu maka terbentuk nilai tunai yang hasilnya luar biasa.
Dua jenis proteksi yang mutlak Anda miliki khususnya jika Anda tidak diproteksi oleh perusahaan di mana Anda bernaung sekarang adalah: satu, kesehatan (jika Anda harus dirawat di rumah sakit khususnya untuk penyakit kritis) dan kedua, asuransi jiwa.
Setelah 2 proteksi tersebut barulah proteksi tambahan untuk melindungi aset-aset yang kita miliki seperti rumah, kendaraan dan aset lainnya. Bukankah kita lebih sering melakukan hal sebaliknya, memiliki asuransi mobil sebelum asuransi jiwa?
Jadi mengapa Anda harus bertaruh dengan masa depan anda? Memiliki proteksi adalah bagian tak terpisahkan dalam upaya mencapai sasaran keuangan Anda.
4. Sedekah
Semua orang kaya rajin bersedekah, mulailah saat ini walau kondisi kekurangan sekalipun.
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
a. Sikap dan Perilaku Disiplin
Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang di dalam berwirausaha. Menurut Murphy dan Peck, bahwa guna mencapai sukses dalam karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
b. Komitmen Tinggi
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya . Artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya atau bisnisnya
c. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
Akibat yang di terima kalau orang tidak jujur di dalam berwirausaha:
1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen
2. Menjadi rendah diri dan rasa malu
3. Mudah tersinggung atau emosi
4. Cepat iri dan dengki
5. Suka dendam
6. Prasangka buruk dan dusta
7. Tidak punya teman
8. Kehancuran dalam usahanya
Empat (4) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju :
1. Self awareness adalah sikap mawas diri
2. Cousience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak baik, seraya     
    memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
3. Independent Will adalah pandangan independent untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk
    mentrandensi
4. Creatif Imagination adalah berfikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah     
    dengan imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepat

KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju. Ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya:
a. Kerja Keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.
b. Kerjasama Dengan Orang Lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan Yang Baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran
e. Pandai Membuat Keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternatif sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha
g. Ambisi Untuk Maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik
h. Pandai Berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang disampaikan.
KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dan dapat diantisipasi sebelumnya. Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan kurang baik, dll.
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam, peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab – Sebab Kegagalan Dalam Menjalankan Usaha:
- Kurang ulet dan cepat putus asa                                     - Kurangnya pengawasan
- Kurang tekun dan kurang teliti                                      - Kemacetan yang sering terjadi
- Tidak jujur dan kurang cekatan                                      - Kurang inisiatif dan kurang kreatif
- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha                      - Kekeliruan menghitung harga pokok
- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan pinjaman         - Banyaknya piutang ragu – ragu
- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang         - Pelayanan yang kurang baik
- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
- Menyamakan perusahaan sebagai badan social
- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik, karakteristik wirausaha terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Jadi karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, perilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Karakteristik wirausaha yang baik membawa ke arah kebenaran, keselamatan serta menaikan derajat dan martabatnya. Karakteristik yang perlu dimiliki dan dikembangkan adalah :
  1. Berwatak luhur
  2. Bekerja keras dan disiplin
  3. Mandiri dan realistis
  4. Prestatif dan komitmen tinggi
  5. Berfikir positif dan bertanggungjawab
  6. Dapat mengendalikan emosi
  7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
  8. Belajar dari pengalaman
  9. Memperhitungkn resiko
10. Merasaan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesutau sebelum bertindak.
Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
a. Sikap dan perilaku disiplin, adalah modal dasar keberhasilan seseorang dalam   berwirausaha.
b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari  
    perusahannya atau bisnisnya.
c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
d. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa    
    gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
e. Inovatif, yaitu merupakan proses mengubah peluang menjadi gagasan dan ide yang dapat dijual.
f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa kwberhasilan eorang wirausaha datangnya dari diri sendiri      
    dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.
BEBERAPA KELEMAHAN WIRAUSAHA INDONESIA:
· Sifat mentalitet yang meremehkan mutu
· Sifat mentalitet yang suka menerabas
· Sifat tak percaya kepada diri sendiri
· Sifat tak berdisiplin murni
· Sifat mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh
Masyarakat kita begitu cepat ingin menikmati waktu santai walaupun penghasilannya belum tinggi.
PEMANFAATAN WAKTU
Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk santai. Tapi seyogyanyalah kita menggunakan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Bagi wirausahawan hari libur tidak banyak, bahkan mereka menganggap hari libur sebagai peluang bisnis, mereka tidak libur, tapi melayani kebutuhan masyarakat yang sedang berlibur. Seorang wirausahawan sejati adalah seorang yang dapat bekerja dalam tim, bias mempercayai orang lain, tidak bekerja sendiri, one-man show.
Bagi wirausahawan, tentu pembicaraan lebih fokus pada bisnis, mana ancaman, yang harus dihindarkan, dan mana peluang yang dapat dimanfaatkan, bertukar pikiran dengan relasi adalah bahan pembicaraan utama para pelaku bisnis.
ETIKA WIRAUSAHA
1. Gejala Tidak Jujur Di Masyarakat
Merosotnya rasa solidaritas, tanggung jawab social , dan tingkat kejujuran dikalangan kelompok bisnis dan anggota masyarakat, merupakan gejala umum, dan meruntuhkan teori – teori soliditas, likuiditas, bonafiditas, yang menyangkut kepercayan , bisa dipercaya dari segi moral, segi keuangan, tepat bila berjanji. Dalam dunia bisnis,  semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya.
Praktek manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi moral yang tinggi. Moral dan tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.
2. Pengertian Etika
Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
3. Keuntungan Menjaga Etika
Menjaga etika adalah hal penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
4. Konsumerisme
Konsumerisme adalah gerakan protes dari para konsumen atau masyarakat, karena perlakuan para pengusaha/wirausaha yang kurang baik dalam melayani konsumen. Hak – hak konsumen :
- Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan komoditi satu jenis saja, tanpa ada pilihan.
- Konsumen berhak memperoleh informasi dari produsen, terhadap barang yang akan dibeli.
- Jika ada keluhan konsumen, harus didengar. Jika ada tuntutan harus diperhatikan oleh produsen.
- Apabila konsumen menggunakan produk, harus dijaga keselamatan konsumen.
5. Masalah Polusi
Green Marketing adalah mendesain kegiatan marketing untuk melestarikan lingkungan, agar menimbulkan citra baik terhadap perusahaan. Usaha melestarikan lingkungan ini bisa berbentuk kegiatan menanam pepohonan dilingkungan perusahaan, mengolah air limbah sebelum dibuang ke selokan /sungai , memberi filter udara pada cerobong asap pabrik, mengurangi polusi tanah, dengan recycling atau mengolah kembali sampah yng dihasilkan pabrik dsb. Para pengusaha berkeyakinan bahwa kebijaksanaan green marketing yang dilancarkan oleh perusahaan , akan berpengaruh terhadap keputusan membeli konsumen terhadap suatu produk.
6. Budaya Perusahaan
Ialah karakteristik suatu organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma – norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan. Jika pada sebuah perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, ini harus cepat diubah.
Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau suri tauladan dari unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya perusahaan.
Dan bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat kurang baik, dan akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan akhirnya menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar